bolehkah siswa membawa telepon seluler ke sekolah

Teksdiskusi 'bolehkah siswa membawa sepeda motor B. Indonesia, 05.06.2017 09:30, ratumeidiana. Teks diskusi 'bolehkah siswa membawa sepeda motor ' Jawaban: 2 Sebagian orang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah diperbolehkan, tetapi banyak juga yang tidak mengizinkan membawa telepon seluler ke sekolah. Sehingga,menuai Namunselama ikut tur, pengunjung dilarang membawa telepon seluler dan kamera karena manajemen GWK sudah menyiapkan tim foto di lantai 23. Baca juga: KBRI adakan Misi Promosi Pariwisata Indonesia di Afrika Selatan Area dalam patung Garuda Wisnu Kencana Bali. Sahlayang menunggu Syakira hanya bisa memandang siswa-siswi yang sedang berlalu-lalang. Ia jarang membawa telepon seluler miliknya. Tak sengaja, ia melihat Damar dan Reyhan sedang menuju ke arah masjid. "Ya, ampun, males banget liat orang itu lagi kesini." Sahla menggerutu sambil memutarkan bola matanya. Ia langsung tersadar akan ucapannya Ya nantinya kalau memang sudah cukup kita akan lakukan gelar perkara ya, untuk bisa apakah memang ditemukan pidana di kasus ini, kontruksi pidananya seperti apa, kalau ada kita naikan ke tingkat penyidikan tapi kita masih menunggu," tegas dia. Sebelumnya Babeh Haikal diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya pada Senin (28/12/2020) kemarin. KegiatanKami : Pembukaan Kegiatan Flobamora Bergerak, Diklat Daring Bagi Kepala Sekolah dan Guru Pelaksana IKM Mandiri. Rapat Kerja Transformasi PSP dan PGP ke BBGP/BGP di Grand Hyatt Nusa Bali 13 - 17 Juni 2022. Kepala BGP Prov. NTT Menghadiri Rapat Komite Pengarah Program Inovasi Fase II Provinsi Nusa Tenggara Timur. Vay Tiền Nhanh Ggads. YYYuan Y23 Januari 2022 1231PertanyaanBacalah teks diskusi berikut ini! Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah? Banyak sekolah, terutama di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, melarang siswanya membawa telepon seluler, tetapi banyak juga sekolah yang membolehkan siswanya membawa telepon seluler dengan berbagai persyaratan. Sebagian orang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah diperbolehkan, tetapi banyak juga yang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah tidak diperbolehkan. Dengan demikian, pelarangan siswa membawa telepon seluler ke sekolah menuai perdebatan. Masyarakat yang setuju bahwa siswa boleh membawa telepon seluler ke sekolah memiliki alasan, yaitu agar orang tua dapat menghubungi anaknya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan membawa telepon seluler, setidaknya orang tua merasa nyaman karena dapat berkomunikasi dengan anaknya jika terjadi perubahan jadwal, kondisi darurat, dan sejenisnya. Jika siswa tidak membawa telepon seluler sedangkan orang tua perlu segera menghubungi, orang tua harus menghubungi kantor sekolah. Akibatnya, waktu yang berharga bisa hilang. Apalagi, saluran telepon di kantor sekolah sedang sibuk. Sekolah juga harus mengirim seseorang untuk menghubungi siswa yang bersangkutan dan menyampaikan pesan atau memanggilnya ke kantor untuk menerima telepon. Di samping itu, salah satu keuntungan dari penggunaan telepon seluler di sekolah adalah telepon seluler dapat digunakan sebagai alat bantu, terutama telepon seluler yang dilengkapi dengan beberapa aksesoris, seperti kalkulator, kamera, dan internet. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam bidang akademik. Sementara itu, masyarakat yang tidak setuju siswa membawa telepon seluler ke sekolah mengatakan bahwa aplikasi yang tersedia di telepon seluler dapat memengaruhi konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Ketika telepon seluler berdering di kelas, meskipun hanya mode getar, kegiatan pembelajaran akan terganggu. Hal itu akan merugikan seluruh siswa. Di samping itu, siswa dapat menggunakan telepon seluler untuk kegiatan melawan hukum seperti transaksi narkoba, pencurian, dan sejenisnya. Aplikasi internet di telepon seluler memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan. Siswa dapat merujuk ke internet untuk mencari jawaban pada saat ulangan. Siswa bisa membawa teks contekan dalam telepon seluler. Kadang-kadang, hanya anak-anak dari keluarga mampu yang memiliki telepon seluler. Hal ini dapat menyebabkan banyak masalah sosial muncul, seperti kecemburuan, pencurian, dan pelecehan. Proses penyesuaian di sekolah menjadi agak sulit karena adanya kesenjangan sosial. Cara untuk mengatasi masalah ini adalah pihak sekolah berdiskusi dan bermusyawarah dengan orang tua agar menghasilkan kebijakan yang tepat. Yang paling penting adalah apakah telepon seluler berdampak positif bagi pendidikan atau berdampak negatif. 1. sebutkan kalimat yang terdapat kohesi leksikal! 2. sebutkan kalimat yang terdapat kohesi gramatikal!2091YY3. Tentukan tanggapan kebahasaannya!Mau jawaban yang terverifikasi?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS! SAMPIT – Penggunaan telepon seluler ponsel pada pelajar memang kerap kali menjadi pro dan kontra bagi orangtua, terutama ketika membawa gwai tersebut ke sekolah. Meski demikian, menurut Kepala Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 3 Sampit Siti Hadijah, penggunaan ponsel pintar dapat menjadi sarana siswa untuk menambah dan mencari informasi yang bermanfaat. “Manfaat atau dampak positif membawa ponsel pintar ke sekolah yakni dapat membantu mencari informasi terkait yang diajarkan guru, dan juga sebagai alat komunikasi untuk melacak keberadaan siswa oleh orangtua,” kata Hadijah, Jumat 1 Oktober 2021. Selain itu ujarnya, dapat berguna sebagai sarana pertukaran informasi materi belajar antar siswa yang satu dengan lainnya dan menjadi gerbang pengetahuan siswa dalam memahami teknologi. “Namun ada juga dampak negatifnya, dimana siswa bisa tidak fokus menerima pelajaran, dapat menyebabkan kecanduan bermain game, kurangnya interaksi sosial di dunia nyata, prestasi akademik menurun serta berkurangnya data otak dan daya ingat,” ucapnya. Sehingga lanjutnya, dalam penggunaan handphone anak harus diberikan pemahaman untuk menggunakannya dengan bijak agar tidak memberikan dampak negatif pada anak. “Disini tidak hanya peran pihak sekolah atau guru saja diperlukan, namun juga peran orang tua agar anaknya dapat mengerti dan memahami tata cara penggunaan handphone yang bermanfaat,” tandasnya. dia/ Larangan membawa ponsel ke sekolah – Ponsel telepon seluler merupakan salah satu alat komunikasi interpersonal. Alat komunikasi yang satu ini dinilai yang paling efektif sampai saat ini untuk membangun komunikasi perorangan. Berbagai jenis dan merek sudah tersedia dipasaran sehingga mudah pula harganya yang bervariasi dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Pengguna ponsel ini sudah hampir semua lapisan. Tidak hanya masyarakat menengah ke atas, masyarakat lapisan bawah pun sudah sanggup memilikinya. Maka tidaklah membuat kita heran, anak kecil, remaja, dewasa dan orangtua sudah tidak asing lagi dengan alat komunikasi genggam anak sekolah atau remaja termasuk komunitas paling banyak menggunakan ponsel. Bagi mereka, ponsel tidak hanya sekadar alat komunikasi. Berbagai fitur tersedia digunakan untuk kegiatan lain. Misalnya facebook, twitter, messenger, dan fasilitas lain. Tentunya alasan yang paling lazim bagi anak sekolah adalah browsing untuk mencari informasi tentang bahan belajar dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. Saat ini beberapa sekolah telah menerapkan larangan bagi siswa untuk membawa ponsel ke ini tentu saja dapat diterima oleh orangtua menghindari terganggunya konsentrasi belajar siswa! Meskipun sudah diumumkan larangan untuk membawa ponsel, masih ada siswa yang tidak siswa yang nekad membawa dan menyimpannya dalam tas buku. Namun bagi siswa yang cerdik, ponsel mereka simpan di bawah jok motor yang diparkir di tempat parkir. Mungkin pihak sekolah perlu membuat kebijakan khusus. Siswa tertentu boleh membawa HP namun harus dititipkan di meja piket atau ruang majelis guru. Jika ada orangtua, famili, atau siapapun yang ingin berkomunikasi mendesak dengan siswa boleh menghubungi petugas piket terlebih dulu. Paling tidak, pihak sekolah mengambil kebijakan agar orang tua atau famili atau siapapun yang perlu berkomunikasi sangat penting dengan siswa saat jam belajar sekolah untuk menghubungi guru piket.*** Sumber Gambar Guru Menjelaskan Fungsi Telepon Seluler 1 Banyak sekolah, terutama di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, melarang siswanya membawa telepon seluler, tetapi banyak juga sekolah yang membolehkan siswanya membawa telepon seluler dengan berbagai persyaratan. Sebagian orang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah diperbolehkan, tetapi banyak juga yang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah tidak diperbolehkan. Dengan demikian, pelarangan siswa membawa telepon seluler ke sekolah menuai perdebatan. 2 Masyarakat yang setuju bahwa siswa boleh membawa telepon seluler ke sekolah memiliki alasan, yaitu agar orang tua dapat menghubungi anaknya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan membawa telepon seluler, setidaknya orang tua merasa nyaman karena dapat berkomunikasi dengan anaknya jika terjadi perubahan jadwal, kondisi darurat, dan sejenisnya. 3 Jika siswa tidak membawa telepon seluler sedangkan orang tua perlu segera menghubungi, orang tua harus menghubungi kantor sekolah. Akibatnya, waktu yang berharga bisa hilang. Apalagi, saluran telepon di kantor sekolah sedang sibuk. Sekolah juga harus mengirim seseorang untuk menghubungi siswa yang bersangkutan dan menyampaikan pesan atau memanggilnya ke kantor untuk menerima telepon. 4 Di samping itu, salah satu keuntungan dari penggunaan telepon seluler di sekolah adalah telepon seluler dapat digunakan sebagai alat bantu, terutama telepon seluler yang dilengkapi dengan beberapa aksesoris, seperti kalkulator, kamera, dan internet. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam bidang akademik. 5 Sementara itu, masyarakat yang tidak setuju siswa membawa telepon seluler ke sekolah mengatakan bahwa aplikasi yang tersedia di telepon seluler dapat memengaruhi konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Ketika telepon seluler berdering di kelas, meskipun hanya mode getar, kegiatan pembelajaran akan terganggu. Hal itu akan merugikan seluruh siswa. Di samping itu, siswa dapat menggunakan telepon seluler untuk kegiatan melawan hukum seperti transaksi narkoba, pencurian, dan sejenisnya. 6 Aplikasi internet di telepon seluler memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan. Siswa dapat merujuk ke internet untuk mencari jawaban pada saat ulangan. Siswa bisa membawa teks contekan dalam telepon seluler. Kadang-kadang, hanya anak-anak dari keluarga mampu yang memiliki telepon seluler. Hal ini dapat menyebabkan banyak masalah sosial muncul, seperti kecemburuan, pencurian, dan pelecehan. Proses penyesuaian di sekolah menjadi agak sulit karena adanya kesenjangan sosial. 7 Cara untuk mengatasi masalah ini adalah pihak sekolah berdiskusi dan bermusyawarah dengan orang tua agar menghasilkan kebijakan yang tepat. Yang paling penting adalah apakah telepon seluler berdampak positif bagi pendidikan atau berdampak negatif. Diolah dari http//artikel seluler-ke sekolah Untuk mengetahui pemahamanmu tentang teks diskusi ’Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?” Jawablah pertanyaan berikut! 1 Mengapa siswa dilarang membawa telepon seluler ke sekolah? Sebutkan alasannya! 2 Mengapa ada sekolah yang membolehkan siswanya membawa telepon seluler ke sekolah? Sebutkan alasannya! 3 Isu apa yang didiskusikan dalam teks tersebut? 4 Pada paragraf ke berapa masyarakat mendukung anak sekolah boleh membawa telepon seluler? 5 Pada paragraf ke berapa masyarakat menolak anak sekolah boleh membawa telepon seluler? 6 Apa simpulan dari teks tersebut? 7 Bagaimana pendapatmu tentang siswa membawa telepon seluler ke sekolah? Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Diskusi Setelah membaca teks diskusi ’Bolehkah Anak Sekolah Membawa Telepon Seluler ke Sekolah? Jawablah pertanyaan berikut! 1 Dapatkah kamu menyusun struktur teks diskusi ’Bolehkah Anak Sekolah Membawa Telepon seluler ke Sekolah?” ke dalam isu, argumen yang mendukung, argumen menentang, dan simpulan? 2 Bandingkan jawaban kamu dengan struktur teks berikut ini! Perhatikan bagian-bagian yang dicetak tebal! Tahukah kamu, bagian-bagian yang dicetak tebal itu merupakan tanda tertentu? Hubungkan penjelasan kamu dengan struktur teks tersebut. Isu Banyak sekolah, terutama sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, melarang siswannya membawa telepon seluler, tetapi banyak juga sekolah yang membolehkan siswanya membawa telepon seluler dengan berbagai persyaratan. Sebagian orang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah diperbolehkan, tetapi banyak juga yang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah tidak diperbolehkan. Dengan demikian, pelarangan siswa membawa telepon seluler ke sekolah menuai perdebatan. Argumen Mendukung Masyarakat yang setuju siswa boleh membawa telepon seluler ke sekolah memiliki alasan, yaitu orang tua dapat menghubungi anaknya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan membawa telepon seluler, setidaknya orang tua merasa nyaman karena dapat berkomunikasi dengan anaknya jika terjadi perubahan jadwal, kondisi darurat, dan sejenisnya. Jika siswa tidak membawa telepon seluler sedangkan orang tua perlu segera menghubungi, orang tua harus menghubungi kantor sekolah. Akibatnya, waktu yang berharga bisa hilang. Apalagi, saluran telepon di kantor sekolah sedang sibuk. Sekolah juga harus mengirim seseorang untuk menghubungi siswa yang bersangkutan dan menyampaikan pesan atau memanggilnya ke kantor untuk menerima telepon. Di samping itu, salah satu keuntungan dari penggunaan telepon seluler di sekolah adalah telepon seluler dapat digunakan sebagai alat bantu, terutama telepon seluler yang dilengkapi dengan beberapa aksesoris, seperti kalkulator, kamera, dan internet. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam bidang akademik. Argumen Menentang Sementara itu, masyarakat yang tidak setuju siswa membawa telepon seluler ke sekolah mengatakan bahwa aplikasi yang tersedia di telepon seluler dapat memengaruhi konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Ketika telepon seluler berdering di kelas, meskipun hanya mode getar, kegiatan pembelajaran akan terganggu. Hal itu akan merugikan seluruh kelas. Di samping itu, siswa dapat menggunakan telepon seluler untuk kegiatan melawan hukum seperti transaksi narkoba, pencurian, dan sejenisnya. Aplikasi internet di telepon seluler memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan. Siswa dapat pergi ke internet untuk mencari jawaban pada saat ulangan. Siswa bisa membawa teks contekan dalam telepon seluler. Kadang-kadang, hanya anak-anak dari keluarga mampu yang memiliki telepon seluler. Hal ini dapat menyebabkan banyak masalah sosial, seperti kecemburuan, pencurian, dan pelecehan. Proses penyesuaian di sekolah menjadi agak sulit karena adanya kesenjangan sosial. Simpulan Cara untuk mengatasi masalah ini adalah pihak sekolah berdiskusi dan bermusyawarah dengan orang tua agar menghasilkan kebijakan yang tepat. Yang paling penting apakah telepon seluler mempunyai dampak positif yang mengarah pada pendidikan atau hanya membawa dampak negatif belaka. Coba cermati lagi teks diskusi “Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?”! Ternyata teks diskusi itu terdiri atas tiga bagian berikut. 1 Isu masalah 2 Argumen pendapat a Pendapat yang mendukung b Pendapat yang menentang 3 Simpulan/saran Ketiga bagian tersebut merupakan struktur teks diskusi. Hal itu dapat digambarkan pada bagan berikut. Struktur Teks Diskusi “Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?” Isu masalah Argumentasi Simpulan/saran Argumen mendukung Argumen menentang Pada bagan isu, penulis teks akan memperkenalkan isu yang akan dibahas. Isu atau masalah di dalam teks diskusi berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut. Jika ingin menulis sebuah teks diskusi, sebaiknya kamu memilih topik permasalahan yang kontroversial sehingga nanti kamu memiliki banyak argumen, baik argumen yang mendukung maupun argumen yang menentang. Di bidang teknologi, isu yang menarik, antara lain, apakah anak yang belum berumur tujuh belas tahun boleh membuka facebook? Apa dampak menonton televisi bagi remaja? Pendapat yang mendukung supporting points berisi penjabaran lebih lanjut tentang isu yang sedang dibahas. Pada bagian itu penulis memaparkan argumen yang mendukung. Argumen itu didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas. Jika isu yang dibahas adalah bolehkah siswa membawa telepon seluler ke sekolah, kamu harus berargumen bahwa siswa boleh membawa telepon seluler ke sekolah dengan argumen yang meyakinkan bahwa siswa boleh membawa telepon seluler ke sekolah. Pendapat yang menentang contrasting point berisi argumen yang bertentangan dengan pendapat yang mendukung. Pada bagian itu penulis memaparkan argumen yang menentang. Argumen itu juga didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas. Jika isu yang dibahas adalah bolehkah siswa membawa telepon seluler ke sekolah, kamu harus berargumentasi bahwa siswa tidak boleh membawa telepon seluler dengan argumentasi yang meyakinkan. Pada bagian simpulan conclusion, penulis menyimpulkan dan merekomendasikan posisi atau pendapat akhir penulis mengenai isu yang akan dibahas. Pada bagian itu, alangkah baiknya kamu mengambil jalan tengah mengenai masalah yang sedang dibahas agar simpulan yang kamu ambil tidak lagi menimbulkan masalah baru. Tugas 3 Mengidentiikasi Unsur Kebahasaan Teks Diskusi Perlu kamu ketahui bahwa teks diskusi mempunyai ciri-ciri kebahasaan yang khas. Ciri-ciri kebahasaan itu, antara lain, menggunakan tanda hubung perlawanan seperti tetapi, sedangkan, tidak … tetapi, bukan … melainkan, menggunakan kohesi leksikal dan kohesi gramatikal, mengawali dengan kalimat tanya, menggunakan kata modalitas. Selanjutnya, identiikasilah unsur kebahasaan yang ada di dalam teks model yang berjudul ’Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?” berdasarkan ciri-ciri kebahasaan yang ada di dalam teks diskusi. a Penggunaan Konjungsi Perlawanan Di dalam teks ’Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?” konjungsi perlawanan dapat dilihat pada contoh berikut. 1. Banyak sekolah, terutama di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, melarang siswanya membawa telepon seluler, tetapi banyak juga sekolah yang membolehkan siswanya membawa telepon seluler dengan berbagai persyaratan. 2. Sebagian orang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah diperbolehkan, tetapi banyak juga yang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah tidak diperbolehkan. b Penggunaan Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal 1. Penggunaan Kohesi Leksikal Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kata. Kohesi leksikal itu dapat berbentuk, antara lain, dengan pengulangan, sinonim, antonim, dan hiponim. Dalam teks “Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?”, contoh kohesi leksikal adalah sebagai berikut. a Di samping itu, salah satu keuntungan dari penggunaan telepon seluler di sekolah adalah telepon seluler dapat digunakan sebagai alat bantu, terutama telepon seluler yang dilengkapi dengan beberapa aksesoris, seperti kalkulator, kamera, dan internet. b Di samping itu, salah satu keuntungan dari penggunaan telepon seluler di sekolah adalah telepon seluler dapat digunakan sebagai alat bantu, terutama telepon seluler yang dilengkapi dengan beberapa aksesori, seperti kalkulator, kamera, dan internet. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk membantu siswa dalam bidang akademik. Berdasarkan contoh a tersebut dapat dikemukakan bahwa supaya padu, penulis mengulang kata telepon seluler beberapa kali. Sementara itu, pada contoh b frasa beberapa aksesoris, dan kata aplikasi ini merupakan sinonim. 2. Penggunaan Kohesi Gramatikal Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen dan aturan gramatikal. Kohesi gramatikal, antara lain, dapat terbentuk melalui rujukan, substitusi, dan elipsis. Hal itu dapat disimak pada contoh berikut. a Masyarakat yang setuju bahwa siswa boleh membawa telepon seluler ke sekolah karena hal itu dapat memudahkan orang tua untuk dapat menghubungi anaknya. b Ketika telepon seluler berdering di kelas, meskipun hanya mode getar, guru akan kehilangan beberapa saat kesempatan mengajar karena terganggu. Hal itu akan merugikan seluruh kelas. Berdasarkan contoh a tersebut, -nya pada kata anaknya, merujuk pada orang tua; sedangkan pada contoh b frasa hal ini merujuk pada kalimat guru akan kehilangan kesempatan mengajar. 3. Penggunaan Modalitas Salah satu ciri unsur kebahasaan di dalam teks diskusi adalah adanya kata modalitas. Modalitas adalah kata yang mempunyai makna kemungkinan, kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat. Dalam bahasa Indonesia modalitas dinyatakan dengan kata-kata seperti harus, akan, ingin, mungkin. Hal itu dapat dilihat pada contoh berikut. 1 Jika siswa tidak membawa telepon seluler dan orang tua perlu segera menghubungi, orang tua harus menghubungi kantor sekolah. 2 Sekolah juga harus mengirim seseorang untuk menghubungi siswa yang bersangkutan dan menyampaikan pesan atau memanggilnya ke kantor untuk menerima panggilan. 3 Meskipun hanya mode getar, guru akan kehilangan kesempatan mengajar. 4 Hal itu akan merugikan seluruh kelas. 5 Di samping itu, siswa dapat menggunakan telepon seluler untuk kegiatan melawan hukum seperti transaksi narkoba, pencurian, dan sejenisnya. Berdasarkan contoh 1 sampai dengan 5 tersebut kata-kata modalitas yang digunakan adalah harus, akan, dan dapat. Selanjutnya, amati teks itu, lalu kamu cari kata-kata modalitas yang ada di dalam teks tersebut. Kegiatan 2 Penyusunan Teks Diskusi secara Berkelompok Pada Kegiatan 2 ini kamu diharapkan dapat menyusun teks diskusi secara berkelompok. Tiap-tiap kelompok teridiri atas 3-5 siswa. Untuk itu, kamu baca sekali lagi teks di atas, lalu diskusikan isi teks tersebut. Tugas 1 Melengkapi Teks Diskusi Bacalah teks di atas sekali lagi. Susunlah kembali teks itu dengan mengatakan pokok-pokoknya saja! Untuk mengerjakan itu, kamu hanya tinggal melengkapi kotak-kotak yang kosong pada diagram di bawah ini. Tahukah kamu bahwa kotak-kotak yang kosong itu berisi isu, argumentasi yang mendukung, argumentasi yang menolak, dan simpulan tentang teks ’Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?”. Isu ... ... ... ... Argumen mendukung ... ... ... ... Argumen menolak ... ... ... ... Simpulan/saran ... ... ... ... Tugas 2 Menyusun Teks Diskusi Diagram yang sudah kamu lengkapi pada Tugas 1 di atas dapat kamu gunakan sebagai pedoman untuk menyusun teks diskusi. Untuk memudahkan kamu, perhatikan, struktur teks diskusi yang berupa isu, argumen mendukung, argumen menolak, dan simpulan sudah dibuat di bawah ini. Kamu tinggal melengkapi titik-titik yang sudah disediakan. Tugas 1 Memahami Teks Disukusi “Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?”Untuk membangun konteks yang akan mengarah pada teks diskusi, sebelum membaca teks ’Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah’’, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan Pernahkah kamu berdiskusi?2 Apa manfaat diskusi di dalam kehidupan sehari-hari?3 Apa yang kamu ketahui tentang diskusi?4 Sebutkan jenis-jenis diskusi!5 Bagaimana mengupayakan supaya diskusi bermanfaat untuk memecahkan atau mencari titik temu dalam menghadapi persoalan?6 Bagaimana kalau di dalam diskusi itu tidak diperoleh titik temu?7 Ceritakan pengalamanmu secara lisan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam berdiskusi!Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan diskusi. Tujuan diskusi adalah mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi. Tugas ketua diskusi adalah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta mengemukakan kesimpulan hasil menjelaskan tentang jenis-jenis diskusi berikuta seminar,b sarasehan,c simposium,d diskusi panel,e kongres,f muktamar, dang siswa diminta mencari definisi kata-kata itu, berikut syarat, kelemahan, dan kelebihan dari beberapa pengertian kata-kata yang berhubungan dengan diskusi. Agar lebih memahami teks diskusi, pada tugas berikut ini guru mengajak siswa untuk memperhatikan dan memahami teks diskusi yang berjudul ’Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 87Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?Sumber Gambar 2 Guru Menjelaskan Fungsi Telepon Seluler1 Banyak sekolah, terutama sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, melarang siswannya membawa telepon seluler, tetapi banyak juga sekolah yang membolehkan siswanya membawa telepon seluler dengan berbagai persyaratan. Sebagian orang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah diperbolehkan, tetapi banyak juga yang menganggap bahwa membawa telepon seluler ke sekolah tidak diperbolehkan. Dengan demikian, pelarangan siswa membawa telepon seluler ke sekolah menuai Masyarakat yang setuju siswa boleh membawa telepon seluler ke sekolah memiliki alasan, yaitu orang tua dapat menghubungi anaknya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan membawa telepon seluler, setidaknya orang tua merasa nyaman karena dapat berkomunikasi dengan anaknya jika terjadi perubahan jadwal, kondisi darurat, dan Jika siswa tidak membawa telepon seluler dan orang tua perlu segera menghubungi, orang tua harus menghubungi kantor sekolah. Akibatnya, waktu yang berharga bisa hilang. Apalagi, saluran telepon di kantor sekolah sedang sibuk. Sekolah juga harus mengirim seseorang untuk menghubungi siswa yang bersangkutan dan menyampaikan pesan atau memanggilnya ke kantor untuk menerima Di samping itu, salah satu keuntungan dari penggunaan telepon seluler di sekolah adalah telepon seluler dapat digunakan sebagai alat bantu, terutama telepon seluler yang dilengkapi dengan beberapa aksesoris, seperti kalkulator, kamera, dan internet. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam bidang Sementara itu, masyarakat yang tidak setuju siswa membawa telepon seluler ke sekolah mengatakan bahwa aplikasi yang tersedia di telepon seluler dapat memengaruhi konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Ketika telepon seluler berdering di kelas, meskipun hanya mode getar,88 Buku Guru Kelas VIII SMP/ MTs 88 Buku Guru Kelas VIII SMP/ MTs6 Aplikasi internet di telepon seluler memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan. Siswa dapat merujuk ke internet untuk mencari jawaban pada saat ulangan. Siswa bisa membawa teks contekan dalam telepon seluler. Kadang-kadang, hanya anak-anak dari keluarga mampu yang memiliki telepon seluler. Hal ini dapat menyebabkan banyak masalah sosial muncul, seperti kecemburuan, pencurian, dan pelecehan. Proses penyesuaian di sekolah menjadi agak sulit karena adanya kesenjangan Cara untuk mengatasi masalah ini adalah pihak sekolah berdiskusi dan bermusyawarah dengan orang tua agar menghasilkan kebijakan yang tepat. Yang paling penting apakah telepon seluler berdampak positif bagi pendidikan atau berdampak dari http//artikel seluler-ke sekolahUntuk mengetahui pemahaman siswa tentang teks diskusi ’Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?” guru meminta siswa menjawab pertanyaan berikut!1 Mengapa siswa dilarang membawa telepon seluler ke sekolah? Sebutkan alasannya!2 Mengapa ada sekolah yang membolehkan siswanya membawa telepon seluler ke sekolah? Sebutkan alasannya!3 Isu apa yang didiskusikan dalam teks tersebut?4 Pada paragraf ke berapa masyarakat mendukung anak sekolah boleh membawa telepon seluler?5 Pada paragraf ke berapa masyarakat menolak anak sekolah boleh membawa telepon seluler?6 Apa simpulan dari teks tersebut?7 Bagaimana pendapat siswa tentang pembawaan telepon seluler ke sekolah?

bolehkah siswa membawa telepon seluler ke sekolah